"Eh, abis UAS jelong-jelong yuk."
"Kemana??"
"Kemana aja bolehh, yang penting okeeee~"
"Gue Serius, blay."
"Yaudah kemana kek, yuk. Kan abis ini kita mo skripsiy."
Percakapan di atas adalah percakapan dari grup bbm kelas. Liburan sehabis UAS memang sudah menjadi tradisi bagi kami, shinobi Unpamgakure. Apalagi besok udah semester akhir, yaudah kuy lah! Anak-anak bingung mo kemana. Gue sih gak mau ribet, ikutin aja. Karena anak-anak juga gak mau ribet dan ada yang masih sibuk sama kerjaannya, akhirnya diputuskan kita ke puncak, nyewa jbly villa, party, happy-happy-an.
"Eh, siapin 100 ribu yak, buat booking villa, transfer ke rekening gue." Chat Iis, di grup bbm.
Hari H, saat matahari mulai turun dan dedaunan berguguran. Wiwin bbm gue, ngajak barengan. Yaudah ayok dah. Gue ngasih map rumah gue ke Wiwin. Emang dasar si Wiwin orangnya rada-rada, dia malah nyasar nyari rumah gue.
"Rumah lu dimana si, Lam?" chat Wiwin.
"Ett, lu ikutin aja di map." bales gue.
"Ahhh ribet! Dari Alfamart kemana lagi nih gue!?" Wiwin mulai kesel.
"Lu lurus aja, yaudah gue tunggu di lapangan yak, yang depan kuburan" Gue segera menuju lapangan.
"Rumah lu di kuburan, lam?? wkwk" Wiwin ngeledek.
"Udah, cepetan lu!" gue gondok.
Akhirnya ketemu. Pas mau capcus, eh, grimis.
"Gimana nih, Lam?" tanya Wiwin.
"Yaelah masih rintik-rintik doang, udahlah langsung aja dari pada kemaleman." Gue langsung menarik gas.
Baru 50 meter dari lapangan tempat kita take off, ujannya langsung deres. Akhirnya kami menepi, numpang neduh di Indomaret. Adzan Maghrib berkumandang, sementara itu Wiwin berantem sama Yudhi di grup bbm.
Yudhi: Lu sama Salam dimana?
Wiwin: Lagi neduh nich di Indomaret.
Yudhi: Udah terobos aja, lu bawa jas ujan kan.
Wiwin: Iya bentar lagi juga reda. Anak-anak gimana? Udah pada sampe belum?
Yudhi: Udah.
Wiwin: Boong lu!?
Karena ini ujannya awet, akhirnya kami memutuskan untuk memakai jas ujan. Malah jas ujan gue udah robek-robek lagi, percuma banget nih gue bawa jas ujan kalo bakal lepek juga. "Lam, udah cepetan pake aja!" Sewot Wiwin, yang melihat gue rada males dan penginnya nunggu ujan reda.
Di tengah terpaan hujan yang lebat, gue dan Wiwin menuju Ramayana Parung, tempat kami janjian. Sekitar 30 menit, alhamdulillah, kami sampai. Fix, gue kayak orang tolol, pake jas ujan robek-robek, otomatis gue lepek semua. Ini sama aja gue main ujan-ujanan. Di dalam sudah ada Dika, Dhani, dan Yudhi. Memang sudah diprediksi kalo yang ikutan gak semua anak kelasan kami pada bisa. Duit 100 ribu yang buat patungan nyewa jbly villa dibalikin lagi. Yasudahlah, sekarang kami tinggal menunggu Iis dan pacarnya yang belum dateng.
Sambil menunggu Iis, kami memesan bakso. Sambil menikmati bakso, Yudhi mencoba menghubungi Iis, namun tidak ada respon. Akhirnya kami menunggu selama sejam. Iis masih susah dihubungin, temen-temen mulai gondok. Akhirnya kami memutuskan untuk ninggalin Iis. Good bye, Iis!
Jam 9 malam, kami berlima (Gue, Wiwin, Dika, Dhani, dan Yudhi) cabut dari Ramayana Parung menuju Puncak.
Menuju Puncak, gemilang cahaya, mengukir cita seindah asa, pasti berjaya di akademi fantasi~ #NyanyilaguAFI ♫♪♫( ´▽`)
Yudhi sebagai navigator yang tau jalan, berada di depan. Sementara gue-Wiwin dan Dika-Dhani mengekor dibelakang. Setelah masuk kawasan Bogor (gue gak tau itu Bogor sebelah mana), kami masuk ke kampung-kampung gitu. Asli gelep banget. Gue sampe merinding. Malah di tengah jalan si Yudhi lupa jalannya lagi. Duh.
Kami berhenti dan tanya-tanya jalan sama
Kami kembali mengikuti Yudhi. Gue juga ragu sih, ini jangan-jangan si Yudhi kerasukan setan, terus membimbing kami ke jalan yang salah, jalan yang penuh kegelapan, dan kami akan dihabisi di sana. Ahh, gue buru-buru membuang pikiran negatif itu
Gue melihat kearah depan. Dan itu adalah jalan buntu. Kami semua berhenti. "Yud, lu yang bener dong!?' Dhani sewot. Yudhi bengong kebingungan. Mampus, jangan-jangan bener dugaan gue. Dhika mengambil inisatif untuk bertanya pada warung yang masih buka di belakang kami berhenti. Dhika kembali. Kata Dhika, kita harus melewati jembatan yang ada di sebrang dan menanjak ke atas, nanti di sana ketemu jalan raya menuju puncak.
Kami pun ke jembatan yang dimaksud. Dan jembantannya itu gelep banget tjoy! Malah dibawahnya ada sungai deres lagi. Yaudahlah, Bismillah aja. Gak ada pilihan lain. Kami pun melewati jembatan tersebut dan menanjak. Selama melewati jembatan, gue merinding gak berani liat kanan kiri. Wiwin megang gue erat. Alhamdulillah, gak ada yang hanyut. Kami berhasil melewati jembatan menyeramkan itu. Perjalanan kami kembali lancar dan selamat sampai di puncak pada pukul sekitar 11 malam.
Di parkiran, Yudhi menyalakan hapenya, dan melihat notifikasi di bbm kalo bbmnya. "Eh, si Iis bbmnya udah aktif ni!?!" seru Yudhi. "Katanya dia ada di.." lanjut Yudhi, menscroll chat dari Iis. "Di warung atas nihh!". "Warung atas mana?" tanya gue. "Di atas sana, yauda yuk jalan aja." Yudhi menunjuk jalan di depan yang menanjak. "Jauh gak, Yud!?" tanya Dhika yang kayaknya mulai gondok ama si Yudhi. "Kagaaakkk, udah yuk ahh jalan aja!" Yudhi mendorong gue, dan yang lainnya.
Buset si Iis, gue kira dia gak jadi ikut, eh tau-taunya udah di puncak duluan, sett dahhhh.
Kami akhirnya jalan ke tempatnya Iis, yang katanya tinggal jalan aja terus ada warung.
"Yud, warung mana sik!?!" Dhika dumel.
"Iyaaa bentar lagi sampeee." kataYudhi, yang liat kanan kiri nyari warung.
"Nihh, gue rasa masih jauh nih." Gue menduga.
"Iya ini mah jauhhh!" Wiwin mengamini.
"Yeee mending tadi bawa motor yak, ckck, sesat lu, Yudh!" Dhani kesal.
Akhirnya kami balik lagi ngambil motor. Dan setelah jalan naik motor, eh, bener aja jauh. Ckck. Yudhi emang sesat nih!
Kita akhirnya ketemu dengan Iis di warung
Berikut komuk-komuk temen-temen gue. Zehahahahaha!
Jam sudah menunjukan pukul 00.00, dan badan gue menggigil!

![]() |
gue meminum jahe apa gitu |
Berikut foto-foto alay kami di Paralayang Puncak Bogor:
Jam 9 pagi, kami turun ke bawah dan pulang. Kami mampir dulu di warung soto di kota Bogor untuk sarapan. Setelah sarapan, kami melanjutkan perjalanan pulang. Sebenarnya sebelum pulang, Yudhi ngajak buat renang dulu di Sawangan, tapi karena semua udah pada capek dan ngantuk, jadi cuma gue, Wiwin, sama Yudhi yang berenang, sisanya pulang.
![]() |
Mazi nguantuqs |
![]() |
Melatih dua ikan julung-julung |