Quantcast
Channel: SALAMINZAGHI
Viewing all articles
Browse latest Browse all 138

Menghirup Udara Segar Sebelum Skripsi

$
0
0
mapala unpam ke puncak, archa buana unpam puncak bogor

"Eh, abis UAS jelong-jelong yuk."

"Kemana??"

"Kemana aja bolehh, yang penting okeeee~"

"Gue Serius, blay."

"Yaudah kemana kek, yuk. Kan abis ini kita mo skripsiy."

Percakapan di atas adalah percakapan dari grup bbm kelas. Liburan sehabis UAS memang sudah menjadi tradisi bagi kami, shinobi Unpamgakure. Apalagi besok udah semester akhir, yaudah kuy lah! Anak-anak bingung mo kemana. Gue sih gak mau ribet, ikutin aja. Karena anak-anak juga gak mau ribet dan ada yang masih sibuk sama kerjaannya, akhirnya diputuskan kita ke puncak, nyewa jbly  villa, party, happy-happy-an.

"Eh, siapin 100 ribu yak, buat booking villa, transfer ke rekening gue." Chat Iis, di grup bbm.

Hari H, saat matahari mulai turun dan dedaunan berguguran. Wiwin bbm gue, ngajak barengan. Yaudah ayok dah. Gue ngasih map rumah gue ke Wiwin. Emang dasar si Wiwin orangnya rada-rada, dia malah nyasar nyari rumah gue.

"Rumah lu dimana si, Lam?" chat Wiwin.

"Ett, lu ikutin aja di map." bales gue.

"Ahhh ribet! Dari Alfamart kemana lagi nih gue!?" Wiwin mulai kesel.

"Lu lurus aja, yaudah gue tunggu di lapangan yak, yang depan kuburan" Gue segera menuju lapangan.

"Rumah lu di kuburan, lam?? wkwk" Wiwin ngeledek.

"Udah, cepetan lu!" gue gondok.

 Akhirnya ketemu. Pas mau capcus, eh, grimis.

"Gimana nih, Lam?" tanya Wiwin.

"Yaelah masih rintik-rintik doang, udahlah langsung aja dari pada kemaleman." Gue langsung menarik gas.

Baru 50 meter dari lapangan tempat kita take off, ujannya langsung deres. Akhirnya kami menepi, numpang neduh di Indomaret. Adzan Maghrib berkumandang, sementara itu Wiwin berantem sama Yudhi di grup bbm.

Yudhi: Lu sama Salam dimana?

Wiwin: Lagi neduh nich di Indomaret.

Yudhi: Udah terobos aja, lu bawa jas ujan kan.

Wiwin: Iya bentar lagi juga reda. Anak-anak gimana? Udah pada sampe belum?

Yudhi: Udah.

Wiwin: Boong lu!?

Karena ini ujannya awet, akhirnya kami memutuskan untuk memakai jas ujan. Malah jas ujan gue udah robek-robek lagi, percuma banget nih gue bawa jas ujan kalo bakal lepek juga. "Lam, udah cepetan pake aja!" Sewot Wiwin, yang melihat gue rada males dan penginnya nunggu ujan reda.

Di tengah terpaan hujan yang lebat, gue dan Wiwin menuju Ramayana Parung, tempat kami janjian. Sekitar 30 menit, alhamdulillah, kami sampai. Fix, gue kayak orang tolol, pake jas ujan robek-robek, otomatis gue lepek semua. Ini sama aja gue main ujan-ujanan. Di dalam sudah ada Dika, Dhani, dan Yudhi. Memang sudah diprediksi kalo yang ikutan gak semua anak kelasan kami pada bisa. Duit 100 ribu yang buat patungan nyewa jbly villa dibalikin lagi. Yasudahlah, sekarang kami tinggal menunggu Iis dan pacarnya yang belum dateng.


Sambil menunggu Iis, kami memesan bakso. Sambil menikmati bakso, Yudhi mencoba menghubungi Iis, namun tidak ada respon. Akhirnya kami menunggu selama sejam. Iis masih susah dihubungin, temen-temen mulai gondok. Akhirnya kami memutuskan untuk ninggalin Iis. Good bye, Iis!

Jam 9 malam, kami berlima (Gue, Wiwin, Dika, Dhani, dan Yudhi) cabut dari Ramayana Parung menuju Puncak. 

Menuju Puncak, gemilang cahaya, mengukir cita seindah asa, pasti berjaya di akademi fantasi~ #NyanyilaguAFI ♫♪♫( ´▽`)

Yudhi sebagai navigator yang tau jalan, berada di depan. Sementara gue-Wiwin dan Dika-Dhani mengekor dibelakang. Setelah masuk kawasan Bogor (gue gak tau itu Bogor sebelah mana), kami masuk ke kampung-kampung gitu. Asli gelep banget. Gue sampe merinding. Malah di tengah jalan si Yudhi lupa jalannya lagi. Duh.

Kami berhenti dan tanya-tanya jalan sama setan orang di pinggir jalan. Sempat terjadi perdebatan diantara kami, seperti Dhani yang meragukan Yudhi yang sok tau jalan. "Yud, lu bener nih jalannya lewat sini?" tanya Dhani, ragu. "Iyaa, udah lu ikutin aja." Yudhi bersikukuh.

Kami kembali mengikuti Yudhi. Gue juga ragu sih, ini jangan-jangan si Yudhi kerasukan setan, terus membimbing kami ke jalan yang salah, jalan yang penuh kegelapan, dan kami akan dihabisi di sana. Ahh, gue buru-buru membuang pikiran negatif itu mending mikir negatif yang lain, mikir jorok gitu.

Gue melihat kearah depan. Dan itu adalah jalan buntu. Kami semua berhenti. "Yud, lu yang bener dong!?' Dhani sewot. Yudhi bengong kebingungan. Mampus, jangan-jangan bener dugaan gue. Dhika mengambil inisatif untuk bertanya pada warung yang masih buka di belakang kami berhenti. Dhika kembali. Kata Dhika, kita harus melewati jembatan yang ada di sebrang dan menanjak ke atas, nanti di sana ketemu jalan raya menuju puncak.

Kami pun ke jembatan yang dimaksud. Dan jembantannya itu gelep banget tjoy! Malah dibawahnya ada sungai deres lagi. Yaudahlah, Bismillah aja. Gak ada pilihan lain. Kami pun melewati jembatan tersebut dan menanjak. Selama melewati jembatan, gue merinding gak berani liat kanan kiri. Wiwin megang gue erat. Alhamdulillah, gak ada yang hanyut. Kami berhasil melewati jembatan menyeramkan itu. Perjalanan kami kembali lancar dan selamat sampai di puncak pada pukul sekitar 11 malam.

Di parkiran, Yudhi menyalakan hapenya, dan melihat notifikasi di bbm kalo bbmnya. "Eh, si Iis bbmnya udah aktif ni!?!" seru Yudhi. "Katanya dia ada di.." lanjut Yudhi, menscroll chat dari Iis. "Di warung atas nihh!". "Warung atas mana?" tanya gue. "Di atas sana, yauda yuk jalan aja." Yudhi menunjuk jalan di depan yang menanjak. "Jauh gak, Yud!?" tanya Dhika yang kayaknya mulai gondok ama si Yudhi. "Kagaaakkk, udah yuk ahh jalan aja!" Yudhi mendorong gue, dan yang lainnya.

Buset si Iis, gue kira dia gak jadi ikut, eh tau-taunya udah di puncak duluan, sett dahhhh.

Kami akhirnya jalan ke tempatnya Iis, yang katanya tinggal jalan aja terus ada warung.

"Yud, warung mana sik!?!" Dhika dumel.

"Iyaaa bentar lagi sampeee." kataYudhi, yang liat kanan kiri nyari warung.

"Nihh, gue rasa masih jauh nih." Gue menduga.

"Iya ini mah jauhhh!" Wiwin mengamini.

"Yeee mending tadi bawa motor yak, ckck, sesat lu, Yudh!" Dhani kesal.

Akhirnya kami balik lagi ngambil motor. Dan setelah jalan naik motor, eh, bener aja jauh. Ckck. Yudhi emang sesat nih! bangsat lu!

Kita akhirnya ketemu dengan Iis di warung remang-remang yang dimaksud.

Berikut komuk-komuk temen-temen gue. Zehahahahaha!

himpunan mahasiswa akuntansi unpam, himpunan mahasiswa hukum unpam, himpunan mahasiswa manajemen unpam, himpunan mahasiswa mesin unpam, mahasiswa pecinta alam unpam


Jam sudah menunjukan pukul 00.00, dan badan gue menggigil!  Karena capek, akhirnya gue mencoba untuk tidur. Yang lainnya masih ngobrol. Tidur cuma sebentar doang, langsung gemeter kejang-kejang gue hahahaa. Dingin banget! Seandainya duit patungan yang 100 ribu jadi buat nyewa jbly villa, mungkin gue gak kedinginan kayak gini. Yasudahlah, mending pesen yang anget-anget. Gue memesan jahe apaaa gitu, lupa gue namanya hahaha.

gue meminum jahe apa gitu
Obrolan makin lama makin sepi. Satu persatu tepar. Gue akhirnya tidur lagi, walaupun itu cuma sejam. Subuh-subuh, kami bangun. Abis subuhan, kami turun ke bawah. Ke Paralayang Puncak Bogor.

Berikut foto-foto alay kami di Paralayang Puncak Bogor:










paralayang bogor, wisata paralayang bogor, paralayang puncak bogor harga, tarif paralayang bogor, bukit paralayang bogor, biaya paralayang bogor, tempat paralayang bogor, alamat paralayang bogor, komunitas paralayang bogor, paralayang daerah bogor, sekolah paralayang bogor, tiket paralayang bogor, klub paralayang bogor, video paralayang bogor, paket wisata paralayang bogor, harga main paralayang bogor, tiket masuk paralayang bogor

alamat wisata paralayang bogor, paralayang di bogor, paralayang di puncak bogor, harga paralayang di bogor, biaya paralayang di bogor, lokasi paralayang di bogor, main paralayang di bogor, tarif paralayang di bogor, harga naik paralayang di puncak bogor, harga main paralayang di bogor, biaya main paralayang di bogor, harga paralayang di bogor 2015, paralayang bogor harga, lokasi paralayang bogor, olahraga paralayang bogor, paralayang bogor puncak, tarif paralayang puncak bogor, alamat paralayang puncak bogor, biaya paralayang puncak bogor, harga paralayang puncak bogor 2016, tempat paralayang puncak bogor

tiket paralayang puncak bogor, info paralayang puncak bogor, foto paralayang puncak bogor, kontak paralayang puncak bogor, jadwal paralayang puncak bogor, harga sewa paralayang puncak bogor, tiket masuk paralayang puncak bogor, harga tiket paralayang puncak bogor, jalan menuju paralayang puncak bogor, tarif naik paralayang puncak bogor, wisata paralayang di bogor, harga wisata paralayang bogor, wisata paralayang puncak bogor, harga wisata paralayang di puncak bogor, tempat wisata paralayang di bogor, harga naik paralayang puncak bogor, harga paralayang di puncak bogor, harga main paralayang di puncak bogor, harga sewa paralayang di puncak bogor, harga paralayang bogor, harga paralayang bogor puncak, tarif paralayang di puncak bogor, tarif naik paralayang di puncak bogor, bukit paralayang puncak bogor, biaya paralayang di puncak bogor, biaya naik paralayang puncak bogor, tempat paralayang di bogor, lokasi paralayang puncak bogor







Jam 9 pagi, kami turun ke bawah dan pulang. Kami mampir dulu di warung soto di kota Bogor untuk sarapan. Setelah sarapan, kami melanjutkan perjalanan pulang. Sebenarnya sebelum pulang, Yudhi ngajak buat renang dulu di Sawangan, tapi karena semua udah pada capek dan ngantuk, jadi cuma gue, Wiwin, sama Yudhi yang berenang, sisanya pulang.

Menghirup Udara Segar Sebelum Skripsi, mahasiswa unpam berenang, mahasiswa unpam renang, mapala unpam renang, alay unpam renang, alay universitas pamulang
Mazi nguantuqs muka pada lecek

ekskul renang di unpam, ukm unpam, ukm universitas pamulang
Melatih dua ikan julung-julung




Viewing all articles
Browse latest Browse all 138

Latest Images

Trending Articles